kamu Sebuah Nama dari Ejaan Rinduku




Membuka social media bukannya meredamkan luka tapi malah menambah lebar luka yang ada
Bingung, stalk social mediamu ibarat bunuh diri semakin scroll ke bawah semangkin sakit.
Rasanya ingin menyapa tapi malu
Ingin mengirim pesan singkat perihal menanyakan kabarmu, mengucapkan selamat pagi, selamat malam, mimpi indah ya

Sekarang kau tampak biasa saja dengan ketidak hadiranku di hidupmu
Ga sepertiku yang sedang melewati fase fase aneh ini
kamarin dirimu datang untuk menyelatkanku dari fase ini
 kemarin kamu datang untuk nutup luka ini
kamarin kamu datang untuk jadi pelangiku
sekarang ?

aku hanya hujan bagimu, setiap hujan turun kamu selalu berteduh  seakan dirimu menhindarinya agar tidak kehujanan

 kini hanya ada kebingungan yang selalu mendatangi pikiran
buyar yang kurasaa sekarang
 bersama bulan dan bintang kucoba menutup mata dan telingga agar tak terlihat parasmu agar tak terdengar suaramu tapi ku tak bisa, semakin ku paksa semakin kau masuk kedalam otak merasuki besama bayang kenangan kenangan masalalu eeaaa eaaa eaaa wkwkwkwk *maaf jadi sok puitis gini wkwkw

kata orang yang telah pergi ga akan kembali, tapi mungkin aku adalah orang satu satunya yang ga percaya kata kata itu, yang aku tau orang yang benar benar sayang itu ga akan pergi, sekiranya dia pergi  dia pasti akan kembali kepada orang yang sama

dan sadarlah pernah ada orang yang rela tidur malem buat nunggu balesan chatmu, pernah ada orang duduk dekat colokan untuk untuk bales chatmu dan penah ada orang yang rela cari wifi untuk sekedar memberi kabar,  untuk orang yang ntah ga tau perasaannya untuk siapa Hmmm wkwkwkw

tapi  kepergianmu membuatku dewasa yaaaa walau harus  mencoba iklas namun tak rela
 sakit sih  tapi nggak berdarah
ibarat batuk tapi ga berdahak  wkwkwk

tapi pada akhirnya aku mengerti kok, ada coretan lama yang harus dihapus, ada lembaran baru yang harus di buka, dan ada cerita baru yang harus di tulis :p

dan tak bosanku untuk selalu mengucap terimakasihku untukmu, iya Rindu yang ku berinama “kamu”
kamuu yang singgah tapi tak sungguh



kinasih bayu ananda.